Halaman

Minggu, 12 Mei 2013

Tetapi. aku akan tetap menunggu...




Abang, pertama kali kita bertemu . Bagiku tidak ada yang spesial, bahkan saat itu kau terlihat jelas sekali sedang marah. Dan aku jadi takut bertanya banyak hal padamu, seakan-akan ruangan itu benar-benar menjadi beku seketika. Kau lalu, membuka percakapan dengan bertanya. Kau tahu Bang? Aku jadi lega sekali. Ketakutan itu seakan memudar.
Bang, pada dasarnya lelaki itu mempunyai sisi kelembutan, hanya saja beberapa wanita di muka bumi ini selalu mengangap bahwa laki-laki adalah makhluk kuat. Aku baru sadar, bahwa aku memperhatikan wajahmu, kacamatamu, senyum mu. Semua jadi tergambar jelas di memory ku. Aku bahkan pernah, berkali-kali mencoba mengambar dirimu.
Aku mungkin salah , bisa jadi teramat salah. Ketika aku menerjemahkan perhatianmu, karena bagiku itu adalah hal spesial Bang, amat spesialnya bagi seorang wanita. Kita memang berjarak , terbatas. Aku bahkan haram untukmu.
Tapi bolehkah, aku mengagumimu dalam diam dan sujud panjangku. Setiap kali aku membaca pesan-pesanmu, aku  lebih tidak mengerti mengapa ada yang lan di sudut hatiku.
Aku bahkan juga lebih gamang, ketika kau menuliskan sesuatu yang jelas-jelas itu adalah bentuk perasaanmu. Bang, aku sampai detik ini tidak mengerti mengapa hatiku berlabuh, hatiku tidak pernah memilihmu. Sebab, perahu kertas bilang. Hati tidak pernah memilih dia tahu kemana dia harus berlabuh.
Bang, bulan april menjadi indah sekali. Menurut buku botany yang aku baca, bnga-bunga cosmos sedang beremkaran pada bulan ini, indah sekali sepertinya.,,
Bang, apakah perasaanku ini akan tersimpan rapi seperti cinta Fatimah kepada Ali, apa jangan-jangan dugaanku benar, kau tau aku menyimpan perasaan kepadamu ? Entalah bang, tiba-tiba aku menjadi penghafal sejati, lalu apakah sampai selamanya perasaanmu akan sama ? Aku rasa tidak, tapi apapun hasilnya nanti aku akan tetap menunggu.
 Aku akan tetap menjadi wanita yang sama, yang tetap menunggu kepastian tersebut. Kelak jika ternyata engkau memang bukan untukku, setidaknya momen menunggu itu tidak dipenuhi oleh hal-hal yang dapat merusak hidupku dan hidupmu.
Aku ingin terus memperbaiki diri, menjadi wanita yang kelak bisa kau andalkan, yang baik yang akan menghantarkan kita ke surga.


Jakarta, April 2013

Tidak ada komentar: