Abang,
pertama kali kita bertemu . Bagiku tidak ada yang spesial, bahkan saat itu kau
terlihat jelas sekali sedang marah. Dan aku jadi takut bertanya banyak hal
padamu, seakan-akan ruangan itu benar-benar menjadi beku seketika. Kau lalu,
membuka percakapan dengan bertanya. Kau tahu Bang? Aku jadi lega sekali.
Ketakutan itu seakan memudar.
Bang,
pada dasarnya lelaki itu mempunyai sisi kelembutan, hanya saja beberapa wanita
di muka bumi ini selalu mengangap bahwa laki-laki adalah makhluk kuat. Aku baru
sadar, bahwa aku memperhatikan wajahmu, kacamatamu, senyum mu. Semua jadi
tergambar jelas di memory ku. Aku bahkan pernah, berkali-kali mencoba mengambar
dirimu.
Aku
mungkin salah , bisa jadi teramat salah. Ketika aku menerjemahkan perhatianmu,
karena bagiku itu adalah hal spesial Bang, amat spesialnya bagi seorang wanita.
Kita memang berjarak , terbatas. Aku bahkan haram untukmu.
Tapi
bolehkah, aku mengagumimu dalam diam dan sujud panjangku. Setiap kali aku
membaca pesan-pesanmu, aku lebih tidak
mengerti mengapa ada yang lan di sudut hatiku.
Aku
bahkan juga lebih gamang, ketika kau menuliskan sesuatu yang jelas-jelas itu
adalah bentuk perasaanmu. Bang, aku sampai detik ini tidak mengerti mengapa
hatiku berlabuh, hatiku tidak pernah memilihmu. Sebab, perahu kertas bilang.
Hati tidak pernah memilih dia tahu kemana dia harus berlabuh.
Bang,
bulan april menjadi indah sekali. Menurut buku botany yang aku baca, bnga-bunga
cosmos sedang beremkaran pada bulan ini, indah sekali sepertinya.,,
Bang,
apakah perasaanku ini akan tersimpan rapi seperti cinta Fatimah kepada Ali, apa
jangan-jangan dugaanku benar, kau tau aku menyimpan perasaan kepadamu ? Entalah
bang, tiba-tiba aku menjadi penghafal sejati, lalu apakah sampai selamanya
perasaanmu akan sama ? Aku rasa tidak, tapi apapun hasilnya nanti aku akan
tetap menunggu.
Aku akan tetap menjadi wanita yang sama, yang
tetap menunggu kepastian tersebut. Kelak jika ternyata engkau memang bukan
untukku, setidaknya momen menunggu itu tidak dipenuhi oleh hal-hal yang dapat
merusak hidupku dan hidupmu.
Aku
ingin terus memperbaiki diri, menjadi wanita yang kelak bisa kau andalkan, yang
baik yang akan menghantarkan kita ke surga.
Jakarta, April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar