Bukan,
itu hanya judul untk mengalihkan betapa saya saat ini sedang nelangsa sekali,
fikiran saya sedang sesak di penuhi asumsi-asumsi aneh. Belakangan ini, jiwa
melankolis saya muncul.
Biasanya
ritual aneh ketika saya sedang dihimpit beban pikiran adalah minum panadol
ekstra atau ke pegadaian yang katanya mengatasi masalah tampa masalah
Mendekatkan
diri kepada Maha Cinta ( Allah ) , lebih dekat, lebih dekat lagi lewat dzikir
yang paripurna. Terasa semakin sesak kalau teringat jangan-jangan saya datang
ke Maha Cinta kalau ada maunya saja ? Ampuni hambamu ini, ampuni, ampuni
hambamu ini Ya Rabb ku. Setelah saya mendeketkan diri ke Maha Cinta, saya lebih
punya ritual aneh , ketika saya sesak dipenuhi beban pikiran, maka saya
memutuskan untuk pergi. Ya pergi, entah kemana. Biasanya saya akan naik busway
berkelana tidak jelas, dari Jakarta Timur sampai ke Jakarta Utara, terus balik
lagi ke Jakarta Timur, begitu saja terus, dulu saya tidak pandai menyembunyikan
wajah sendu saya, begitu saya sedih langsung terlihat sekali, entah habis
menangis atau apalah.Tapi ketika memutuskan untuk mempraktekan tersenyum apapun
masalahnya, sedikit banyak orang-orang mulai tidak tahu, saya sedang kenapa.
Kecuali kalau saya habis menangis dan mata saya berubah menjadi sembab, Allah
maha Besar sekali, dia menciptakan mata saya di design jika sedikit menangis akan berubah sembab, dan
otot-otot mata saya ketika memprosuksi air mata barangkali hanya beberapa
tetes. Langsung sembab. Saya mudah sekali tersentuh dan menangis, bahkan mata
saya sembab ketika menonton drama korea “ Endels Love “ . Setelah saya lulus
SMP, saya berjanji untuk tidak mudah menangis lagi. Ya setidaknya, saya tidak
secengeng dulu. Saya mulai mengerti betapa air mata saya begitu berharga jika
hanya untuk ditangisi oleh hal-hal sempele ( dengan nada kesal ).
Apalagi
menangis terkadang tidak membuat kita menemukan jalan, hohoho tapi pada sisi
lain, air mata itu perlu. Perlu sekali, ajab sekali dia bisa membuat perasaan
kita lega, kebanyakan orang bilang begitu, ketika dia selesai menangis. Saya
banyak memendam masalah, saya hadapi dengan kecacatan saya, kalau saya sedang
lelah, saya menangis untuk kembali mengumpulkan kekuatan.
Karena
air mata dapat membuat kita ingat, bahwa sekali lagi kita ini makhluk lemah,
butuh Maha Cinta , butuh Tuhan, butuh dan akan selalu butuh. Saat semua terasa
sesak, kita bisa jadi lupa. Bahwa kita memiliki tempat pengaduan dan
pengharapan terbaik. . . Terbaik.
Sampaikan,
beban yang kita pikul lewat sujud malam, sampaikan rindu itu lewat doa saat
pagi datang. Menangis dengan mengingat Tuhan kita.
Selamat
menagis....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar