Halaman

Selasa, 14 Mei 2013

* Perahu Kertas

Dear Neptunus
Dear neptunus
Aku mencintainya
Di depannya aku menjadi diriku sendiri. Seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku
Dia pun begitu.Membuatku hanyut oleh sorot matanya
Membuatku lupa oleh kesedihan dalam suaranya Sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya
Bahkan untuk sekedar bilang Rindu atau butuh
Banyak yg gak ngerti lalu terluka dan saling menyalahkan
Karna itu aku takut bicara tentang hati
Maka aku tuliskan saja lalu kusimpan dan mungkin kukirimkan ke .. Entah kemana,…

Hidup ini sudah di atur. Kita hanya melangkah. Sebingung dan sesakit apapun, semua sudah di siapkan bagi kita. Kamu hanya tinggal merasakannya saja. Pada akhirnya tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, tapi hatinya tidak bisa di paksa oleh apapun, oleh siapapun…
Dee-Perahu Kertas


Have you ever ...
Pernah ga ngerasa benci sebenci-bencinya sama diri sendiri?
Kalo saya iya. Sekarang lagi ngerasa muak aja sama diri sendiri. Benci sama kemalasan ngerjain skripsi, benci sama diet yang gagal mulu, benci sama jarum timbangan yang makin ke kanan, benci sama penampilan diri sendiri yang aneh, benci sama skill yang terbatas. Ah maaf Tuhan aku kurang bersyukur ya nampaknya :


Kita memang gak pernah tahu kapan perasaan ini akan muncul, bersamanya mata ini seakan bersinar, melewati hari, walaupun harus ada perpisahan. Tapi cinta itu yang menemukan kembali. Walaupun harus ada yang tersakiti, Tapi hati ini tak akan bisa menutupi. Sakitnya menusuki jantung ini, melawan cinta yang ada dihati
Perahu Kertas


Bersama kamu, aku tidak takut lagi menjadi pemimpi. Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat. Segala sesuatunya ada. Segala sesuatunya benar. Dan bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.

Hampa harusnya berarti tidak apa-apa.Tidak apa-apa harusnya tidak ada masalah. Termasuk sakit hati?
Perahu Kertas.











Tidak ada komentar: