Halaman

Senin, 25 Februari 2013

Galaksi Kinanthi ( Tasaro Gk )




Kadang aku merasa sudah dekat dengan kegilaan.
Kamu tahu apa yang paling menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat kepada seseorang?
Bukan karena kamu tidak bisa menyatu dengan dia maka kamu akan merasa hidupmu begitu nestapa. Sesuatu yang lebih meluluhlantakkan hatimu adalah ketika seseorang -yang menyandera kemampuanmu untuk memiliki itu- tak melibatkan lagi namamu dalam hidupnya, tidak mengingat tanggal lahirmu, tidak mengucapkan apapun ketika datang tahun baru, bahkan tidak mengirimkan pesan basa-basi pada hari perayaan agamamu.
Kamu tidak terlibat sama sekali dalam hidupnya. Bahkan sekadar untuk diingat.
” — Kinanthi @ Galaksi Kinanthi (Tasaro GK) hlm. 360-36



Ya Rasul...aku lumpuh karena rindu”
― Tasaro G.K., Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan





“suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai. sebab dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani”
― Tasaro G.K.

45 people liked it




“Menjadi sahabat Kekasih Tuhan disurga, lalu apa pentingnya semua kesakitan didunia?”
― Tasaro G.K., Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan




“Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergiamnmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi. (Muhammad - Para Pengeja Hujan)”
― Tasaro G.K., Muhammad 2: Para Pengeja Hujan




“Bagiku, Galaksi Cinta tidak akan pernah tiada. Ketika malam tak terlalu purnama, lalu kau saksikan bintang-bintang membentuk rasi menurut kehendak-Nya, cari aku di Galaksi Cinta. Aku tetap akan ada disana.
Tersenyumlah... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu”
― Tasaro G.K., Galaksi Kinanthi: Sekali Mencintai Sudah itu Mati?




“Mengetahui bagaimana agama-agama lain menerjemahkan bahasa Tuhan adalah sebuah proses yang mengasah otakmu, tidak harus berakhir dengan pertukaran imanmu, Astu”
― Tasaro G.K., Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan





“Tanyakan kepada dunia apa itu cinta? Jika bukan oleh bentang waktu yang panjang, genap dengan suka cita dan kegetiran, bagaimanakah caranya mengukur kedalaman cinta?”
― Tasaro G.K., Muhammad 2: Para Pengeja Hujan





“Allah mencintaimu lebih dari yang kau perlu.”
― Tasaro G.K., Galaksi Kinanthi: Sekali Mencintai Sudah itu Mati?

20 people liked it
like



“Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang kau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani.”
― Tasaro G.K.




“Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;

Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya.
Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh.
Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu.
Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu.
Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.

Berhati-hatilah….

Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat. Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya.

Bersiaplah… Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan.
Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu.”
― Tasaro G.K.





“Mengetahui bagaimana agama-agama lain menerjemahkan bahasa Tuhan adalah sebuah proses yang mengasah otakmu, tidak harus selalu berakhir dengan pertukaran keimananmu.”
― Tasaro G.K., Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan

10 people liked it
like



“Kadang aku merasa sudah dekat dengan kegilaan.
Kamu tahu apa yang paling menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat kepada seseorang?

Bukan karena kamu tidak bisa menyatu dengan dia maka kamu akan merasa hidupmu begitu nestapa. Sesuatu yang lebih meluluhlantakkan hatimu adalah ketika seseorang -yang menyandera kemampuanmu untuk memiliki itu- tak melibatkan lagi namamu dalam hidupnya, tidak mengingat tanggal lahirmu, tidak mengucapkan apapun ketika datang tahun baru, bahkan tidak mengirimkan pesan basa-basi pada hari perayaan agamamu.

Kamu tidak terlibat sama sekali dalam hidupnya. Bahkan sekadar untuk diingat.”
― Tasaro G.K.





“Bagiku, El, omong kosong jika para petinggi agama mengatakan bahwa agama tidak ada urusannya dengan akal. Buat apa manusia dianugerahi otak jika untuk mengenali Pencipta Otak itu, dia tidak boleh menggunakan otaknya? Menurutku, agama selalu memberi kesempatan kepada para pemeluknya untuk memilah mana yang harus dia pastikan dengan akalnya, mana yang cukup dipercaya begitu saja. (Kashva to Elyas, MLPH: 126)”
― Tasaro G.K.

tags: mind-thoughts, religion
8 people liked it
like



“Jangan kau ajari cara melupakanmu. Aku lebih tahu itu. Hari-hariku lebih fasih mengeja rasa itu..”
― Tasaro G.K.





“Tersenyumlah...Alloh mencintaimu lebih dari yang kau perlu!”
― Tasaro G.K.





“Artinya, Anda lebih mulai tertarik untuk mempelajari Qur’an sebagai sumber informasi yang ditinggalkan Nabi Muhammad dan menurut orang Islam masih otentik hingga sekarang dibanding menilai agama ini dari perilaku penganutnya?”
― Tasaro G.K.





“Editor adalah orang pertama yang akan Anda tunjuk hidung jika ada kesalahan pada buku yang Anda tulis DAN orang pertama yang Anda lupakan ketika buku Anda menjadi best seller atau menerima penghargaan.”
― Tasaro G.K.



“Sesuatu yang membuat Anda menyerah. Bahkan, intelektualitas Anda tidak bisa berbuat apa-apa. Saya biasa menyebutnya … cinta.”
― Tasaro G.K.

Tidak ada komentar: