Bismillahirrahmaanirrahiim.
Dengan segala kuasa-Nya, Dengan segala rasa syukur dan rasa bahagia,
saya sangat gembira, sangat beruntung bisa ikut berpartisipasi, bisa
menjadi salah satu duta dari duta-duta indonesia untuk rakyat palestina,
duta indonesia untuk rakyat palestina adalah duta indonesia yang
dipersiapkan untuk mengikuti mukhayyamat-taajul waqaar, yang dibina
oleh Daarul Qur'an Al-kareem wa sunnah,
kami dikirim untuk belajar Al-qur'an sembari mengirim bantuan, dan
berbaur dengan rakyat palestina, untuk mengetahui segala hal yang bisa
diketahui tentang palestina, contohnya tentang bagaimana cara rakyat
palestina hidup dengan Al-qur'an, dan banyak hal lainnya.
Mukhayyamaat Taajul Waqaar.
Perkemahan untuk menghafal qur'an, Perkemahan Mahkota kemuliaan.
Ketika semua orang di dunia sibuk liburan, sibuk ke tempat yang ramai,
menyibukkan diri dengan hal-hal duniawi, orang-orang palestina juga
menyiapkan liburannya, sibuk beramai-ramai, sungguh sibuk sekali.
bedanya, orang-orang lain sibuk dengan hal-hal duniawi, orang-orang
pelestina sibuk sekali dengan akhiratnya bahkan mencakup duniawi-nya
juga, mereka selalu rajin menghafal qur'an, memperbanyak waktunya dengan
Al-qur'an, menyibukkan diri di masjid, maka benar-benar ramailah semua
masjid, dan mukhayyamat taajul waqoor adalah program yang diusung oleh
Daarul Qur'an Al-kareem wa sunnah, Program yang mewadahi kegiatan
menghafal Al-qur'an di palestina.
Perkemahan Mahkota
kemenangan , program yang diadakan setahun sekali, dilaksanakan saat
musim panas tiba, berdurasi tiga bulan, Perkemahan ini dilakukan di
masjid-masjid, maka tak mengukir besar-kecil masjid, semuanya
benar-benar ramai oleh Al-Qur'an, dengan ustadz-utadz nya yang
kebanyakan juga dari pemuda-pemuda nya, kualitas nya sangat tak
diragukan.
Maka, program ini dalam setahun-nya mencetak belasan
ribu generasi Al-qur'an , subhanallah sekali, ini saja baru yang
konkret dihitung, belum lagi yang tak sempat dihitung, dugaan saya,
sangat tidak menutup kemungkinan pertahun nya Palestina mencetak puluhan
ribu penghafal qur'an. Ini generasi yang sangat diharapkan, dan
bagusnya, di program ini mereka tak di ajarkan tentang Al-Qur'an saja,
mereka diajarkan hadits, tarikh (sejarah), dll. Ketika hari libur tiba,
hari Jum'at yang selalu mulia, di adakanlah acara rihlah, yang
fungsinya me-refresh kembali semangat para calon Huffazh.
Hari Rabu Tanggal 04/07/2012, saya dan rombongan sampai di palestina,
ini semua dalam kuasa-Nya, kami berhasil melewati perbatasan mesir yang
terbilang tak mudah, kemudahan ini didapat setelah perubahan politik,
pemerintahan di mesir, Dr.Mursi sudah mulai memimpin, yang semoga Allah
memudahkan jalan-nya dalam mengemban amanah, menjadikan Mesir jauh lebih
baik dari sebelumnya, Allah benar-benar membuka jalan kepada rombongan
kami untuk masuk ke dalam palestina.
Apa yang kau
bayangkan tentang palestina? Negara yang benar-benar terjajah, tak ada
bangunan besar, tak ada makanan enak, tak ada tempat bermain, sangat
sulit untuk hidup, itukah? Dan itu memang yang saya bayangkan, tapi itu
semua benar-benar pengetahuan saya yang salah, Palestina negara yang
benar-benar memperjuangkan tanahnya, membangun kembali bangunan yang
runtuh, menghijaukan kembali alam, menanam segala jenis tumbuhan,
menternak hewan ternaknya dengan baik, membangun kembali tempat bermain
untuk anaknya, dan be ramai-ramai membuat kehidupan mereka menjadi
mudah, saling tolong-menolong, dan masih banyak lainnya yang tidak saya
ketahui.
kami sampai ke tempat yang akan kami
tempati, tepat ketika adzan Ashar, sampailah kami ke masjid yang besar,
empat tingkat sederhana, luas dan ramai benar jamaah nya, Masjid
Al-Abrar namanya, di daerah Rafah, dan di tingkat empat itulah kami akan
menetap sebulan ke depan.
Esoknya, kami diundang oleh kepala
kampungnya, disuguhkan makanan, hanya bisa bilang subhanallah lagi,
karena yang disuguhkan itu banyak sekali, pertama kami makan
nasi-daging, satu nampan besar, itu porsi enam orang tapi itu
diperuntukkan tiga orang saja,kenyang sekali, tapi suguhannya belum
selesai, mereka memberikan halawah, semacam kue-kue manis khas timur
tengah, dengan macam-macam bentuknya, enak sekali, dan suguhannya
benar-benar belum selesai, mereka memberikan buah-buahan, bermacam-macam
buahnya ada anggur, santaroza, khukh,apel, pir, dan masih ada beberapa
macam lainnya. Ini benar-benar di luar dugaan, suguhan ini lebih dari
cukup, istimewa sekali, dan dalam sebulan kedepanpun kami terus diundang
ke rumah-rumah, ke masjid-masjid, tak pernah bolos sehari pun,
suguhannya pun tak kalah hebat, macam nya pun tak kalah banyak, ini
semua benar-benar keberkahan Al-qur'an ditanah yang diberkahi.
Satu senja di masjid Al-Abrar, ketika warna oren lekat sekali dilangit,
kami yang hampir selesai menyelesaikan tahfidz yang memang jadwalnya
pagi dan sore, pagi dari jam sembilan hingga jam satu lewat (dzuhur) dan
sore, setelah sholat ashar hingga maghrib, Darul Quran Al-Kareem Wa
Sunnah Rafah, mengumpulkan anak-anak disekitar situ yang juga
berpasrtisipasi dalam program mukhayyamat taajul waqaar, dibuatlah
lingkaran besar, semacam halaqah lalu di mulailah acara menjelang
maghrib, dimulai dari sambutan ketua Daarul Quran Al-Kareem Wa Sunnah,
Ustadz Shalah Al-Ghuul yang biasa dipanggil dengan Abu Mu'min,
Kunniah/panggilan yang memang sudah menjadi tradisi orang Arab. Lalu
sedikit kalimat dari ketua duta qur'an Indonesia, Ustadz Agus
Sudjatmiko, yang biasa dipanggil Abu Ussaid Al-Ghazzawi, setelahnya,
bacaan Al-Qur'an dan Nasheed dari para duta qur'an Indonesia, dan
tahukah? Alahmdulillah, Suara kami disenangi oleh mereka (Bangsa
Palestina) dan dengan keberkahan Al-Qur'an yang dengan membacanya, satu
bulan penuh kedepan kami sibuk diundang dari segala penjuru Palestina,
Ghaza, Khonyunis, Rafah dominan nya, menghadiri Acara, seperti perayaan
Anak yatim, buka puasa bersama, menjadi Imam Isya dan Tarawih Di
Masjid-masjid dan banyak lagi macam-macam acaranya, dan puncaknya,
kegiatan para duta indonesia disiarkan di TV Al-Aqsa dan dua TV lainnya,
serta dimuat di Koran Harian Palestine dan beberapa koran lainnya.
Melanjutkan acara tak resmi sore itu, setelah kami melantunkan ayat
suci Al-Qur'an dan menyanyikan beberapa Nasheed, Abu Mu'min
mempersilahkan anak-anak palestina bagi yang mau menampilkan sesuatu,
dan inilah yang membuat saya takjub, anak-anak dan remaja mereka begitu
berani, semangatnya luar biasa, ketika suruh mengangkatkan tangan, maka
serentak sedetik setelah perintah itu semua tangan terangkat, dan tak
ada yang setengah-setengah terangkatnya, semua terangkat dengan sempurna
bahkan hingga berebut, mereka tak pernah berpikir, akan memalukankah
dirinya, tak pernah, mereka tak malu sehingga tidak memalukan, yang
mereka pikir, bagaimana dia berkontribusi dalam sesuatu, memberikan yang
terbaik yang mereka punya, maka penampilan-penampilan itu berlanjut
menarik, benar-benar apa adanya, berkualitas sekali, walau ada yang
melantunkan surat Al-Ikhlas saja, ada juga yang menyanyi, berpuisi,
melantunkan syair, banyak sekali macam-macam tampilannya, kreatif
sekali, sepadan dengan jumlah anak-anak dan remaja.
Palestina, bumi Ghaza, tanah yang dijanjikan, tanah perjuangan, bumi
yang di dalamnya terjadi peristiwa Al-Isra' wa Al-Mi'raj, tanah yang di
dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha, yang pertama kali menjadi arah
(qiblat) ketika menghadap Allah, tanah yang benar-benar diberkahi, maka
bumi Ghaza ini benar-benar mebuat kita belajar tentang banyak hal,
membuat kita mengerti tentang pemahaman-pemahaman yang baik,
benar-benar mengambil hati orang yang masuk ke dalamnya.
Orang-orang Palestina sangat baik dalam menyambut tamu, maka kunjungan
adalah aktifitas sehari-hari kami, setiap kunjungan selalu membuat kami
belajar, belajar apa arti sabar, apa arti ikhlas, apa arti pengorbanan,
apa arti kematian, dan apa arti kehidupan yang sebenarnya, satu dua
kunjungan benar-benar membuat saya kagum, heran, menyentuh, semua rasa
menjadi satu.
Hari demi hari berlalu, Rafah semakin
panas, tapi hati kami makin sejuk, senang sekali tinggal dengan mereka,
murah senyum, selalu menyapa, selalu mengajak ngobrol walau itu waktu
tahfidz, sampai-sampai kesal sedikit dibuatnya (sama anak-anak), tapi
kesal itu terbuat karena kita sendiri yang tidak terbiasa, apa pun juga,
niat mereka selalu baik. Satu watu kami diundang untuk menghadiri
pengambilan magister Abu Al-baraa, Ustadz yang berdomisili di Rafah,
ustadz yang mengajari bagaimana membaca Al-Qur'an seperti Rasulullah
membaca, dia yang memberikan sanad kepada pemuda- pemuda hafal-qur'an,
dan dia adalah gurunya ustadz kami, oh-iya, yang mengajari kami di
mukhayyamat taajul waqaar, ialah Ustadz Abdullah Sharafandi, ia masih
muda sekali, umurnya baru sembilan belas tahun, baik sekali dalam
mengajar, ia menjelaskan kesalahan sampai kami mengerti, memperbaikinya
dengan apik, itu cukup sulit, mengingat bahasa arab kami yang masih
lemah sekali, dan hebatnya ia akan melanjutkan studinya di bidang
kedokteran.
Acara pengambilan magister itu dilaksanakan di
Universitas Islam di Ghaza, berangkatlah kami kesana, maka bayangan
tentang ghaza yang sebelumnya benar-benar salah, Kalian tahu, fakta-nya:
Universitas ini besar sangat, luas pula, bangunan-bangunan tinggi
menjulang, ada lapangan bola bersama tribunnya, kantin yang besar, taman
yang hijau, tempat duduk yang panjang, bunga yang mekar, semuanya
tertata rapi, terlihat juga beberapa bangunan yang hampir jadi, ini
semua lebih dari hebat bagi tempat yang kau bilang terjajah, dan
sayangnya saya tak pandai berdeskripsi tempat, hanya kata luar biasa
yang mungkin bisa mewakili nya. Saya kira, sangat memungkinkan, kalau
kau mengunjungi nya maka kau akan sangat tertarik untuk melanjutkan
pendidikan di sana.
Bulan puasa telah datang, maka
bangsa palestina memang sangat baik benar dalam menyambut, termasuk
dalam menyambut bulan Ramadhan, menghiasi masjid, meramaikan masjid
sebulan penuh, maka kalau ditanya bangunan apa yang paling
sibuk,ramai,banyak kegiatan, masjidlah jawabannya, ramai benar dan
waktunya bukan waktu sholat tarawih saja, semua waktu, lantunan ayat
suci Al-Qur'an selalu terdengar, yang membedakan kita dan mereka apa,
mereka konsisten, mereka istiqamah dalam meramaikan masjid, maka dari
hari pertama dan seterusnya, masjid selalu ramai, masjid benar-benar
hidup, masjid benar-benar menjadi pusat kehidupan di Palestina.
Palestina, negara yang indah, ketika yahudi dengan pengecutnya selalu
mengirim roket untuk menghancurkan bangunan mereka maka tanpa segan
mereka bangun kembali, Masjid Al-Abrar, masjid yang kami tempati, masjid
itu pernah dibom ditahun 2009-an, sekarang sudah berdiri tegak walau
terlihat lebih sederhana, Bangunan pusat TV Al-Aqsha, sudah beberapa
kali dibom, ketika kami mengunjunginya sudah rapi tertata seperti tak
pernah ada bom yang menghancurkan bangunannya. Dan tak terhitung
beberapa bangunan lagi yang sudah dibom dan dibangun kembali, kalau
bangunannya seperti itu, bagaimana dengan staff,peliput berita,
wartawannya? Mereka semua sudah sangat siap memenerima resiko, nyawa
mereka adalah jaminannya, untuk memberi kabar kesesama, untuk
menghidupkan aktifitas negara, mereka tahu betul apa itu pengorbanan,
maka ketakutan mereka hanyalah untuk Allah Azza Wajalla.
Palestina, janganlah kau anggap negara kecil, kumuh, berdoalah selalu
agar negeri ini cepat dimerdekakan, nyatanya, palestina dengan
keterbatasan hubungan luar, mereka tetap berusaha membangun negara
mereka, di Khanyunis (salah satu propinsi) ada kota Al-Ashda, di
dalamnya ada beraneka macam tempat bermain, kolam renang, tempat makan,
hamparan rumput hijau luas membentang, hamparan pasir pun luas, beberapa
panggung buat acara, seperti ancol di indonesia walaupun permainan dan
tempatnya sangat jauh berbanding.
Palestina,
benar-benar membuat saya jatuh cinta, benar-benar membuat saya belajar ,
semua keindahan yang saya dapat di sini, tak akan pernah berhasil saya
tulis, tak pernah berhasil saya ucap, dan tak akan pernah berhasil saya
lukis, karena sejatinya memang hati saja yang benar-benar mengerti dan
paham, walau tak semuanya sekarang, yang semoga kedepannya saya akan
mengerti pemahaman yang baik seperti yang mereka miliki, yang tahu betul
apa arti kehidupan di jalan Allah.
Palestina, tanah yang di
berkahi, hari berlalu dengan cepat, rasanya baru kemarin datang, tanah
ini benar-benar memberikan perbedaan, mungkin perpisahan adalah hal yang
paling menyakitkan, tapi sebulan sudah, waktu tak pernah bisa dibantah.
Palestina, kemerdekaan sudahlah menjadi hak, kebenaran selalu tepat,
tak akan pernah ada kesalahan dalam rotasi kebaikan, semua sudah
sempurna tertulis di law-mahfuzh sana, Entah-lah apa yang benar-benar
diartikan tepat dalam hal ini, terlalu banyak, menjadi relatif, tapi
yang jelas, yang pasti, Allah sungguh maha bijaksana, Allah selalu tahu
cara yang terbaik buat hamba-hambanya, sungguh, kekuasaan Allah lebih
kuasa dari apa yang ada, Janji Allah lebih pasti dari bumi berotasi,
Janji Allah sungguh lebih pasti dari terbitnya matahari esok hari di
waktu pagi.
Muhammad Ishaq
Cairo, 13-Agustus-2012