Halaman

Kamis, 24 Januari 2013

Harapan sembuh selalu ada, percayalah..

" Sampai saat ini beluma ada obatnya " Ucap dokter.

Hening

Aku tersenyum, melangkah gontai berdasarkan hasil pemeriksaan aku mengidap Thalesemia Minor dan Appendicitis yang belum sembuh padahal sudah operasi.. juga maag kronis. Semua itu memperparah keadaan ku,

Bayangkan , darah Hemoglobin ku cuma 6. sementatara darah putih ku Diatas normal, dokter bilang itu bahaya.....

Di dalam mobil aku jadi teringat quotes di sebuah novel  judulnya "2 "{ iya cuma 2 judulnya karya Donny Dhirgantoro }
" Kita tidak mau kamu tahu, kalau kamunya lagi sakit, karena kalau orang yang dinyatakan sakit, pikiran dia akan bilang dia sakit, dan dia akan bilang dia sakit. Kekuatan imajinasi, kekuatan harapan dan pikiran manusia itu luar biasa. 20 tahun saya jadi dokter , kekeuatan penyembuhan paling besar adalah kekuatan pikiran manusia, Jadi, kita tidak mau bilang ke kamu kalau kamu sakit "

Kata kata di atas , bkin aku banayak merenung. Di antara teman-teman silat ku, akulah yang keadannya paling buruk. Tapi sampai detik ini aku terus berusaha sembuh, aku berusaha sembuh dengan ikut silat. Walaupun dokter bilang keadaanku tidak memungknkan, Bodo amat.... aku mau terus ikut silat. Aku mau sembuh dan kaarena aku senang ada di silat.

Aku udah berusaha nyembuhin penyakit yang aku derita, tapi emang bener penyakit ini cuma kita yang bisa nyembuhin..... berjuta-juta udah di keluarin buat nyembuhin. Hasilnya ?
Aku percaya, Allah memberiku coban karena dia tau aku mampu, aku bisa..... sekalipun keluargaku selalu gak terima . Marah, setiap aku jatuh sakit....

keluargaku pernah sering marah, nyuruh berhenti silat. Tapi aku bilang sama mereka " Ma, aku mau sembuh.... aku mau sembuh, aku yakin bisa sembuh koq " Aku mungkin terlihat sehat, terliat biasa aja. Tapi sebenenrnya selalu ada rasa sakit di tubuh aku. Aku tahan, aku harus kuat.. walaupun kenyataannya aku sering nangis, sering putus asa karena keadaan

 Berikut ini adalah quotes NOVEL 2  yang semoga bisa bikin aku semanggat .... " Aku..... calon atlet PON yang punya penyakit..


" Saya mau hidup pak.."
"Saya mau lathan silat supaya saya bisa tetap hidup "
" Seharusnya kamu buang jauh-jauh pikiran dan bayangan kamu tentang  semua penyakit kamu, jangan biarkan pikiran kamu membayangkan sesuatu negatif atau jelek. "
" Karena kita adalah apa yang kita percayai "
" Kekuatan untuk mencipta , kekuatan imajinasi mnusia itu ada . "
" Sekarang saya minta kamu untuk berimajinasi melakukan lagi penciptaan-penciptaan, percaya lagi dengan impian kamu "
" Seperti impian, seperti hidup yang harus di perjuangkan "


Saat aku patah semanggat, saat gak da harapan lagi,,, semoga kata-kata itu bisa bikin aku bangkit. Bahwa siapapun berhak buat bermimpi, aku cuma perlu bermimpi dan bekerja keras sama apa yang aku percayai.



Semoga catatan ini, bisa aku lihat saat aku meraih mendali emas ..... saat lagu kebangsaan Indonesia di kumandangkan indah.

" AKU HARUS TETAP HIDUP, BERTAHAN APAPAPUN YANG TERJADI KARENA AKU PERCAYA ";

Kamis, 10 Januari 2013

Yang sakit, juga harus berjuang

                                                                                                         Jakarta, Gerimis membuncah kota
 

Gue langsung, menitihkan air mata. Saat itu gue cuma bisa diam, tertelengkup gak tau harus apa.
Perasaan gue kali ini, benar-benar campur aduk. Gue gak bisa berfikir jernih, gue bener-bener sedih.
Penyebabnya adalah....

Waktu gue main twitter temen gue Lala mention gue, katanya gue gak bisa ikut tanding karena sakit, gue ulangin karena gue sakit !!.
Gue yang belakangan ini lagi agak stres dan penyakit gue kambuh lagi, cuma bisa natap layar hp sambil istigfar.
Seketika itu, sekelebat pikiran buruk muter-muter di kepla gue.

"Alah, loe itu cuma malu-maluin, kalau lu ikut tanding. Gue mah rugi kali, bayarin anak kaya loe.. paling-paling juga kalah " separuh hati gue berbisik.

gue makin nangis.

"Gak Li, Bukan begitu maksud pelatih, tapi mereka justru mencemaskan keadaan loe, soal menang atau kalah itu hal yang biasa bukan. Masih banyak koq pertandingan lain, yang penting loe berusaha sembuh dulu !" separuh hati gue menyemangngati .

gue juga tetep nangis.

Bukan masalah itu, yang benar-benar menusuk perasaan gue adalah, kenyataan kalau gue punya penyakit. Di sisni gue bukan bermaksud menyalahkan takdir, tapi seakan-akan gue merasa gak berguna aja. Kenapa gue selalu nyusahin orang-orang di sekitar gue. Dan yang bikin gue tambah sedih, pelatih gue pernah bilang " Gak ada atlet penyakitan " Loe tau rasannya di bilang kaya gitu ?
Rasa-rasannya di dunia ini gak ada yang berdoa minta di kasih penyakit. Gak ada, tapi kalau itu memenag cobaan buat gue,yaa gue harus berusaha terima. Selalu ada yang terindah di balik rencana-Nya.

sebenernya gue gak tau, sedih kenapa.... mungkin karena gue merasa tersingkirkan , merasa gak berarti, Sudahlah..... kalau kaya gini gue cuma bisa pasrah, berharap gue sabar, berharap doa gue terkabul.

Harapan untuk gue sembuh, semoga masih ada.....

Selasa, 08 Januari 2013

Ketika Sosial banting stir ke Alam

" Liana, kelas IPA 2 " kata seorang guru yang dengan lantang, memberikan penggumuman hasil dari semua tes dan akhirnya nama gue di panggil di kelas IPA.
Jelas aja, gue langgsung melonggo , gile aje.. gue jelas-jelas pilih IPS dan kemampuan gue lebih di IPS , cinta bangget gue sama ilmu sosial, bahkan gue sudah merencanakan untuk kuliah di jurusan  Pendidikan Sosiologi.

Di situ, gue bener-bener lemes, ada juga beberapa temen gue yang bernasib sama seperti gue, mereka pilih IPS tapi masuk ke kelas IPA. Dan gue semakin lemes, bahkan mau nangis saat guru memberikan peryataan  tidak ada yang boleh pindah jurusan. Tidak Boleh !!

Dengan segala ketidakberdayaan , gue langsung sms kakak pertama gue, dia cowok .

[ Kak, aku malah masuk IPA , padahal milihnya IPS dan gak boleh pindah ]

semenit kemudian dia bales.

[Yaudah, IPA aja ]

Gue tambah gak berdaya, gue sedih dan bimbang begini. kakak gue dengan stay cool nya jawab kayak gitu. Gue diem gak ada niat bales sms kakak gue, gue menarik nafas panjang. Berdiri mematung di depan kantor, temen-temen gue yang senasib mulai melangkah kecewa, mereka sama sedih nya kayak gue. Gue bener-bener resah. Mikirin masa depan gue, apalagi gue pernah tes IQ dan hasilnya Nilai Numerik gue kurang bagus, alias gue lebih dominan otak kanan. Gue semakin resah, waktu gue inget gue mati-matian les dan belajar matematika waktu gue SMP dulu, dan hasilnya apa ? nilai UN gue malah paling jelek MTK.
Bisa di bayanggin, kalau gue masuk IPA ? Sumpah, bukan masalah gue gak suka hitung-menghitung tapi masalahnya gue bener-bener lola di pelajaran Esak.

Gue diem , angin berhembus .

Masalah ini bener-bener gak bisa main-main, ini masa depan gue coy ! ini tentang hati ! Gue jadi inget, sebuah novel yang pernah geu baca. Judulnya Perahu Kertas.

" kadang untuk menjadi A kita harus banting stir ke B " seinget gue begitu.

atau kata bang Darwis tere liye " Tidak semua orang mendapatkan pilihan hidupnya, tapi bukan berarti kita gak bisa jadi yang terbaik di situ "
Kata-kata di atas bisa mengobati keresahan gue, gue coba berfikir  positif di dunia ini banyak yang terpaksa tapi sekali lagi bukan berarti kita harus nyerah. Mungkin Allah punya cara terindahnya buat kita, yang penting gue berusaha keras yang penting gue juga berdoa. Mungkin gak ada salahnya masuk IPA

Semoga gue bisa bertahan sampai titik darah penghabisan, gue mungkin mulai melirik jurusan kesehatan masyarakat. atau gue bisa jadi dokter karena riwayat gue yang mempunyai penyakit sampai sekarang.

Jangan menyerah, Allah bersama kita selama kita mau berusaha.