Halaman

Jumat, 21 Juni 2013

*Menceramahi diri sendiri

Kau tidak pantas, berprilaku dan berucap seperti orang yang tak memiliki Allah, apa kau fikir dengan menumpahkan semua air matamu hari ini juga akan menyelsaikan masalah ? apa kau fikir dengan memukuli diri sendiri akan menyelsaikan masalah ? Camkan ini baik-baik " Sabar itu pada pukulan pertama " kau berhak mati atas jalan dakhwah yang kau tempuh, kau berhak mati bahkan saat menmperjuangkan mimpimu. Cobaanmu hanya sebatas itu, kau lihat contoh terkecil Umar bin Abdul Aziz dalam rangka 2tahun tubuhnya hancur karena memimpin rakyatnya. Lantas, kau tidak perlu menjadi Umar, kau cukup mendakwah hal-hal kecil pada dirimu sendiri dan orang lain dengan perbuatan yang nyata. Karena cinta adalah perbuatan, kau cukup membuktikannya. Sesakit apapun, senestapa apapun, kamu adalah wanita terbaik setidaknya untuk hati nuranimu sendiri.
kau merasakan apa ? gelap ? gelap ? kau jangan berucap seperti orang yang tak memiliki Allah, kau lupa bahwa ada kasih sayang Rabbmu, terhadap apa yang sekarang dia ujikan padamu saat ini. Termasuk sakit, Liana coba kau renungkan berapa kali kau sakit dalam setahun ? atau seminggu ? kalau kau merasa setiap hari. Maka berbahagialah Liana, barangkali dosamu banyak yang terhapuskan.
Liana,
Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupan masing-masing, dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat dipungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersih kah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam. Maka hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode-episode sebelumnya.

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW: 
"Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah." (HR. Tirmidzi).
Sudah seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT. Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh karena Allah sayang kepada kita.
Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman:
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. An Nasyr: 5)
Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati setiap ujian yang datang, maka Sertakanlah selalu hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam di dalam dada akan dekatnya pertolongan Allah manakala kita pun dekat denganNya.
Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah yang punya kuasa membalikkan keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa menjadikan kita tersenyum bahagia selepas kita menangis, dan Allah lah yang memiliki kuasa atas setiap jawaban di setiap ujian yang kita hadapi. Jangankan menenangkan ombak yang ganas, menenangkan air mata kita yang larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman yang manispun Allah sudah pasti sanggup.
Maka untuk apa kita ragu, yakinlah Ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang dan mulai saat ini, ketika ada ujian yang datang haruslah kita hadapi, hayati dan nikmati...
Bersabarlah kawan, jangan mengeluh atas musibah atau ujian yang kita alami, jadilah orang yang beruntung. Ingat bahwa Allah Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Tidak ada komentar: