Halaman

Rabu, 31 Juli 2013

Menjadi yatim dan malaikat tak berwujud



Menjadi Yatim dan malaikat tak berwujud

Ayah sudah meninggal sebelum aku fasih bagaimana mengigat wajah yang katanya tampan, ayah sudah pergi sebelum saya hafal atau tahu bagaimana melodi suaranya bagaimana kata-perkata ucapan-nya setidaknya dia pernah menyampaikan seseuatu,. Ternyata Allah telah memanggilnya lebih dulu.. Ayah pergi dan memutuskan perjanjian hebat sepanjang hidupnya, barangkali kalau ayah masih hidup seumur hidupnya ayah akan meredam segala kerinduan pada putri semata wayangnya.

Dan saya, saya memutuskan untuk ikut menjalani takdir, memutuskan untuk melawan segala kenestapaan hidup dengan jalan yang Dipiliihkan Tuhan, menerima kenyataan yang entah bagaimana saya gambarakan. Saya menyandang status Anak angkat, artinya sampai detik ini tidak ada darah asli yang mengalir dari seseorang yang saya sebut ‘keluarga’ bahkan Mama.. Pada kenyataannya mama tidak melahirkan saya dari rahim-nya tapi Mama melahirkan saya dari hati.

Entah ada apa, kenapa saya menuliskan hal ini
Tapi bisa jadi ini adalah semacam pelepasan luar biasa,
Bagaimana dengan seseorang melahirkan saya ? yang katanya dipanggil Ibu, selama bertahun-tahun dia telah pergi dan memeutuskan melawan –nya sendiri , hal itu yang membuat saya ikut melawan semuanya.
Bagi saya menjadi Yatim pada awalnya adalah sebuah anugrah tersendiri ,saya tidak pernah merasa kecewa karena Allah mengambil Ayah saya, barangkali karena saya tidak mempunyai kenangan atau ingatan apapaun mengenai Ayah.....

Tapi tetap saja di hati yang paling kecil pernah ada keinginan untuk memeluk ayah saya, setidaknya membuatkan kopi terbaik untuknya. Pada akhirya ayah memang telah tiada selama bertahun-tahun, tapi lebih dari itu Allah menganti kehampaan ada diri saya dengan keluarga yang sudah sedari kecil menjadi keluarga daalam takdir dan perjalanan hidup saya. Walaupun menyandang gelar menjadi anak angkat saya tetap memeliki seorang yang saya panggil Ayah, yang setiap hari mengantarkan saya ke sekolah ( romantis kan )

Ayah yang sejak kecil membuatkan mainan lucu dan aneh dari tangan kreatifnya, ayah yang membelanjakan gajinya untuk membeli mainan kesukaan saya. Walaupun dalam beberapa hal saya sempat berselisih paham dengan ayah, tapi sungguh itu tidak mengurangi rasa cinta saya pada Ayah sampai kapanpun..

Ayah saya sedang sakit, dan bulan ini adalah bulan agustus, tidak beberapa lama lagi ayah ulang tahun, dan barangkali saya ingin sekali membelikan baju koko terbaik yang aku pilihkan dengan penuh cinta, saya sama seperti anak-anak lainnya, barangkali kehilangan kemampuan verbal untuk menguangkapan rasa cinta pada orang tua. Dan sebelum notes ini ditutup, saya mohon doa agar ayah saya semoga diberi kemudahan dan kesembuhan....

Ayah sempat bicara “Kapan kamu mengahafal  al-Qur’an ? “ pertanyaan yang sejatinya semacam hadiah yang di inginkan beliau, dan hatiku seperti teriris mengetahui hafalan mantapku barangkali hanya berjumlah 26 surah.. ah, menyedihkan

Tidak ada komentar: