Menjadi Yatim dan malaikat tak berwujud
Ayah sudah meninggal sebelum aku fasih bagaimana mengigat wajah yang
katanya tampan, ayah sudah pergi sebelum saya hafal atau tahu bagaimana melodi
suaranya bagaimana kata-perkata ucapan-nya setidaknya dia pernah menyampaikan
seseuatu,. Ternyata Allah telah memanggilnya lebih dulu.. Ayah pergi dan
memutuskan perjanjian hebat sepanjang hidupnya, barangkali kalau ayah masih
hidup seumur hidupnya ayah akan meredam segala kerinduan pada putri semata
wayangnya.
Dan saya, saya memutuskan untuk ikut menjalani takdir, memutuskan untuk
melawan segala kenestapaan hidup dengan jalan yang Dipiliihkan Tuhan, menerima
kenyataan yang entah bagaimana saya gambarakan. Saya menyandang status Anak
angkat, artinya sampai detik ini tidak ada darah asli yang mengalir dari
seseorang yang saya sebut ‘keluarga’ bahkan Mama.. Pada kenyataannya mama tidak
melahirkan saya dari rahim-nya tapi Mama melahirkan saya dari hati.
Entah ada apa, kenapa saya menuliskan hal ini
Tapi bisa jadi ini adalah semacam pelepasan luar biasa,
Bagaimana dengan seseorang melahirkan saya ? yang katanya dipanggil
Ibu, selama bertahun-tahun dia telah pergi dan memeutuskan melawan –nya sendiri
, hal itu yang membuat saya ikut melawan semuanya.
Bagi saya menjadi Yatim pada awalnya adalah sebuah anugrah tersendiri ,saya
tidak pernah merasa kecewa karena Allah mengambil Ayah saya, barangkali karena
saya tidak mempunyai kenangan atau ingatan apapaun mengenai Ayah.....
Tapi tetap saja di hati yang paling kecil pernah ada keinginan untuk
memeluk ayah saya, setidaknya membuatkan kopi terbaik untuknya. Pada akhirya
ayah memang telah tiada selama bertahun-tahun, tapi lebih dari itu Allah
menganti kehampaan ada diri saya dengan keluarga yang sudah sedari kecil
menjadi keluarga daalam takdir dan perjalanan hidup saya. Walaupun menyandang
gelar menjadi anak angkat saya tetap memeliki seorang yang saya panggil Ayah,
yang setiap hari mengantarkan saya ke sekolah ( romantis kan )
Ayah yang sejak kecil membuatkan mainan lucu dan aneh dari tangan
kreatifnya, ayah yang membelanjakan gajinya untuk membeli mainan kesukaan saya.
Walaupun dalam beberapa hal saya sempat berselisih paham dengan ayah, tapi
sungguh itu tidak mengurangi rasa cinta saya pada Ayah sampai kapanpun..
Ayah saya sedang sakit, dan bulan ini adalah bulan agustus, tidak
beberapa lama lagi ayah ulang tahun, dan barangkali saya ingin sekali
membelikan baju koko terbaik yang aku pilihkan dengan penuh cinta, saya sama seperti
anak-anak lainnya, barangkali kehilangan kemampuan verbal untuk menguangkapan
rasa cinta pada orang tua. Dan sebelum notes ini ditutup, saya mohon doa agar
ayah saya semoga diberi kemudahan dan kesembuhan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar