Kehilangan adalah sesuatu yang
pasti, sesuatu yang seharusnya
ada di tempatnya, sesuatu yang harusnya biasa kita jumpai, sesuatu yang
biasanya kita dengar. Entah, dengan alasan apa menghilang. Bagaimana, rasannya
kehilangan ? Silakan buat catatan sendiri mengenai hal ini, saya rasa semua
orang punya penerjemahan masing-masing dan memiliki kisahnya masing-masing.
Tapi, rasa-rasanya kita semua sepakat bahwa kehilangan adalah suatu proses
“menyakitkan” dalam beberapa kasus.
Kehilangan bisa jadi membawa perubahan dari
diri kita, baik dalam aspek fisik maupun psikologis. Dan yang lebih
menyedihkan, kita terpuruk dalam proses kehilangan tersebut.
Resah menatap langit-langit kamar,
saat memejamkan mata selalu ada rasa cemas yang menghantui, bahkan saat di macetnya
jalanan membuat kita melamun, entah apa yang kita rasa. Setiap manusia pasti
pernah kehilangan .Apapun itu, sesuatu yang biasanya bersama bahkan kita anggap
milik kita lenyap pergi entah kemana. Tapi, apapun itu, sekali lagi kitalah
yang menentukan kebahagiaan kita, kita
yang menentukan jalan apa yang akan kita tempuh.
Apa yang membuat kita tidak ikhlas
setelah merasa kehilangan? Apa karena “sesuatu” itu begitu berarti banyak untuk
kehidupan kita? Ada seorang suami yang kehilangan istrinya, tapi Oh lihatlah,
dia terlihat sama bahagianya sama seperti saat istrinya masih hidup, Eh, gimana
bisa ? Ada, seorang anak yang telah kehilangan orang tua nya tapi dia masih
tetap bahagia sama seperti saat dia lahir. Bukan berarti si anak bahagia atas
kepergian orang tuan-nya. Bukan sama sekali.
Apa rahasianya ? Sebenarnya mungkin
kalian sudah tahu, mungkin kalian adalah pelaku-pelakunya. Rahasianya adalah “
mereka yang hilang akan selalu bersemayam di hati “
Maksudnya ? Begini, karena
kehilangan adalah sesuatu yang pasti maka saat kalian mencintai sesuatu itu
membenaklah begini “ sampai kapanpun, ada atau tidak ada nya mereka di
hadapanku, mereka akan selalu hidup di hati dan menjadi bagian dalam hidupku “
maka ketika “sesuatu “ itu hilang. Insyaallah mereka akan selalu hidup di hati
kita m-masing. Bukankah
Allah akan mengganti
nya dengan yang lebih baik. Hei, ada janji kehidupan yang lebih baik tentunya.
Percayalah
Semoga pemaknaan kehilangan akan
menjelma menjai energi yang positif. Bukankah selalu muncul hal-hal yang baru
dalam hidup kita? “sesuatu” yang hilang itu jika memang posisi nya tidak dapat
tergantikan tapi setidaknya kita sedikit terobati lewat pemahaman- pemahaman
baik akan hakikat memiliki dan hakikat kehilangan.
Kehidupan ini sementara bukan? Silih
berganti datang dan pergi dan pada akhirnya kita juga akan menghilang,
meningalkan sesuatu yang selalu bersama kita. Seperti benang panjang yang
runit, setiap detik di seluruh dunia selalu ada kehilangan. Tinggal bagaimana
kita memaknai kehilanga tersebut. Jangan sampai kita telah
“KEHILANAGN atas rasa KEHILANGAN itu
sendiri “
Selamat merenung,
maaf jika notes ini terlihat aneh
Dibuat
dengan penuh tanda tanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar